Jaringan Pembuat Konten Pornografi Anak Cari Korban di Komunitas Game Online

Porno Anak

Jaringan produsen konten pornografi anak mengungkap dan menciptakan ribuan gambar dan video yang menampilkan anak di bawah umur. Lima orang telah ditangkap dalam kasus ini. Polisi juga membeberkan cara pelaku menangkap korban.

“Kami jelaskan, ada 1.245 gambar dan 3.870 video (pornografi anak),” kata Komisioner Reserse Kriminal Bandara Soekarno-Hatta Reza. .Fahlevi dalam konferensi pers. . di Polres Bandara Soetta Tangerang pada Sabtu (24/02/2024).

BACA JUGA : Kementerian PPPA Apresiasi Polri Tangkap Pelaku Kasus Video Porno Anak

Total foto dan video yang ditemukan berdasarkan barang bukti yang berhasil ditangkap pelaku. Barang bukti tersebut antara lain data rekaman yang telah dianalisis secara forensik oleh pihak kepolisian.

“Dalam penyelidikan tersebut, tim berhasil menyita beberapa alat perekam dan melakukan analisis forensik terhadap alat tersebut dengan bantuan dari Polda. Unit Kriminal Khusus Metro Jaya: “Dalam kasus ini, dari hasil laboratorium forensik dan analisa forensik diketahui bahwa materi CSEM (materi eksploitasi seksual anak) jumlahnya ribuan,” kata Reza.

Kelima pelaku tersebut juga menjadi tersangka. terhubung dengan jaringan internasional. Selain Indonesia, warga negara lain juga pernah ditangkap oleh otoritas setempat.

“Jadi yang kita hadapi semuanya adalah warga negara Indonesia. “Tiga orang yang ditangkap di sana oleh polisi negara adalah warga setempat,” tambahnya.

Memikat sumbangan game online

Polisi juga mengungkap praktik mereka merekrut anak-anak untuk dijadikan model konten pornografi. Korban direkrut melalui komunitas kelompok bermain. online Free Fire dan Mobile Legends.

“Berawal dari perkenalan di media sosial. Korban yang masih di bawah umur, memiliki akun media sosial dan tergabung dalam komunitas game online. “Di situlah korban bertemu dan tergabung dalam komunitas game online Free Fire dan Mobile Legends,” ujarnya.

Awalnya pelaku mendatangi komunitas tersebut dan mengajak korban bermain bersama yakni menghabiskan waktu. memberi hadiah akun.permainan korban .

BACA JUGA : Pemuda di Aceh Bunuh Anak Pacar dengan Masukkan Tang ke Anus

“Dalam proses ini, pelaku mencoba mengajak korban untuk “pergi“, bermain bersama. “Kemudian mereka bermain bersama, mulai sering berkomunikasi melalui forum, setelah banyak bermain bersama, pelaku mulai memberikan hadiah, keripik, dan kulit kepada anak korban,” jelas Reza yang berani mendatangi rumah korban. Pelaku juga memberikan uang dan barang kepada korban. Hingga akhirnya pelaku membujuk korban untuk membuat video asusila.

“Bahkan tak jarang penyidik ​​mengetahui pelaku berkomunikasi dan beraktivitas di kamar korban. Dari situlah pelaku kemudian mulai menggoda pelaku, korban dengan bujuk rayu, rayuan, hadiah, apapun, mau bertindak atau tidak, membuat video atau adegan. “Diberikan sejumlah uang,” jelas Reza.

“Karena korban melihat bahwa dia baik kepada orang tersebut, dia terus memberikan uang tertentu, membawakan makanan, sehingga korban percaya bahwa korban sedang dibujuk, ditipu, dan dimanipulasi,” ujarnya..

error: Content is protected !!